Selasa, 16 Oktober 2018

Siapkah kita menghadapi era distributif dan revolusi 4.0

Tugas
Rekayasa Web



Siapkah kita menghadapi era distruptif dan Revolusi 4.0?

Di refovulsi 4.0 ini semua sudah ada di internet, kita harus siap untuk menerima bahwa revolusi 4.0 ini dapat membantu agar pekerjaan kita lebih mudah. Sebelumnya, kita harus tahu dulu apa itu  Revolusi industry 4.0 ini. Revolusi 4.0 ini adalah tren otomasi dan pertukaran terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup system siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan dan komputasi kognitif.Industri 4.0 ini menghasilkan “pabrik cerdas berstruktur moduler, system siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan Salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak terpusat. Revolusi yang memasuki generasi ke 4 ini dengan kemunculan alat-alat canggiih seperti computer super canggih, smartphone dan lainnya. Seperti contohnya di Indonesia.
Gejala-gejala tranformasi saat ini beberapa model bisnis dan pekerjaan di Indonesia sudah terkena dampak dari arus era digitalisasi.
·         Toko konvensional yang ada sudah mulai tergantikan dengan model bisnis marketplace.
·         Taksi atau ojek tradisional posisinya sudah mulai tergeserkan deng moda-moda online
Ada empat prinsip rancangan dalam Industri 4.0. Prinsip-prinsip ini membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengimplementasikan skenario-skenario Industri 4.0.
·         Interoperabilitas (kesesuaian): Kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan satu sama lain lewat Internet untuk segala (IoT) atau Internet untuk khalayak (IoP).
IoT akan mengotomatisasikan proses ini secara besar-besaran
·         Transparansi informasi: Kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan dunia fisik secara virtual dengan memperkaya model pabrik digital dengan data sensor. Prinsip ini membutuhkan pengumpulan data sensor mentah agar menghasilkan informasi konteks bernilai tinggi.
·         Bantuan teknis: Pertama, kemampuan sistem bantuan untuk membantu manusia dengan mengumpulkan dan membuat visualisasi informasi secara menyeluruh agar bisa membuat keputusan bijak dan menyelesaikan masalah genting yang mendadak. Kedua, kemampuan sistem siber-fisik untuk membantu manusia secara fisik dengan melakukan serangkaian tugas yang tidak menyenangkan, terlalu berat, atau tidak aman bagi manusia.
·         Keputusan mandiri: Kemampuan sistem siber-fisik untuk membuat keputusan sendiri dan melakukan tugas semandiri mungkin. Bila terjadi pengecualian, gangguan, atau ada tujuan yang berseberangan, tugas didelegasikan ke atasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perkembangan Entrepreurship dikalangan generasi milenia

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakattuh. Di blog kali ini saya akan membahas tentang perkembangan Entrepreurship dikalangan gene...